Barista Classroom

Barista Classroom

Dikutip dari Beritasatu.com Barista Classroom atau pembelajaran untuk menjadi barista (peracik kopi) yang digelar di Hotel Horison Semarang, Jawa Tengah, diminati  para pencinta kopi di Kota Semarang, Jawa tengah. 

"Dari target sebanyak 40 peserta, ternyata yang mendaftar melebihi target, yakni mencapai 70 orang," kata Ketua Penyelenggara Barista Classroom, Lumiere Ary Soetranto di Semarang, Kamis (10/5).


Barista Classroom yang diprakarsai Baskom Event Organiser dan Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) itu, dibagi dalam dua sesi dengan trainer Triadi Setiawan (Surabaya) dan Ryandicka (Malang).

Ary yang juga anggota SCAI itu mengakui, profesi barista selama ini memang baru dikenal di kota-kota besar tertentu, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar, sementara Semarang belum.

"Di Semarang masih sedikit sekali baristanya, mungkin sebatas di hotel dan coffee shop besar. Sebab, memang belum banyak coffee shop di kota ini yang besar dan menggunakan jasa seorang barista," katanya.

Ary mengakui, barista memang dituntut memiliki keahlian dan keterampilan dalam meracik kopi sehingga mampu memberikan cita rasa yang khas pada kopi, misalnya, membuat kopi dengan cita rasa expresso yang nikmat.

"Kalau di kedai-kedai kopi kebanyakan, kopi expresso dibuat secara instan dari kemasan yang menyediakan cita rasa itu. Namun, expresso yang asli langsung diracik oleh barista dengan racikan tertentu," katanya.

Namun, lanjut Ary, harga mesin untuk meracik kopi yang digunakan barista memang mahal. Bahkan yang berkualitas standar mencapai Rp70 juta/unit sehingga untuk kedai-kedai kopi kecil tentunya berat untuk membelinya.

Meski demikian, kata pemilik coffee shop Le Blanc Semarang itu, setidaknya Barista Classroom tersebut, bisa memberikan pemahaman tentang cara atau teknik meracik kopi secara benar meski tidak memakai mesin.



Coffee One

Next
Previous
Click here for Comments

0 komentar: